RASA
Aku senang mengejamu. Dan setiap
yang didapat dari mengeja adalah rasa. Entah sudah berapa banyak yang kudapat;
tak terhitung. Namun karena terlalu sering aku mengeja, aku lupa. Aku selalu
tinggi menaksir harapan. Tanpa pernah mengukur ketakutan. Akhirnya, rasa yang
semakin membesar itu pecah. Kau tentu tahu lagu anak-anak ‘balonku’ bukan? Seperti
itulah .
Tiap buncah dari letupannya menjadi
rinai. Lalu menjelma serupa anak-anak panah yang siap menuja hati. Dan pada
merahnya hati pulalah kukembalikan rasa. Sebab, disana ada bejana yang menjadi
ujung dari segalanya.
2017
😔
BalasHapus😊
Hapus